
Bandung, bisque-mole-706934.hostingersite.com – Sosok Abdul, lulusan program pendidikan ala militer di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Namanya mencuat setelah tampil dalam sebuah talk show televisi dan membagikan pengalamannya yang penuh semangat dan inspiratif selama mengikuti pendidikan bela negara yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam tayangan yang viral di Instagram @folkshitt, Abdul dengan antusias menceritakan rutinitas ketat yang ia jalani setiap hari selama berada di barak militer. Tanpa sedikit pun keluhan, ia justru merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari program tersebut.
“Bangun jam 03.00, persiapan buat salat subuh, beres-beres kasur, terus mandi, berangkat ke masjid, lanjut salat subuh,” ujar Abdul dalam wawancara bersama Irfan Hakim, salah satu host acara tersebut.
Setelah salat subuh, aktivitas dilanjutkan dengan senam pagi di lapangan pada pukul 05.00 hingga 06.00, kemudian sarapan pagi. Ketika ditanya soal makanan, Abdul mengaku lebih menikmati makanan di barak dibanding di rumah.
“Enak makanannya?” tanya Irfan.
“Enak,” jawab Abdul tegas sambil tertawa.
“Enak di rumah atau di sana?” timpal host lain.
“Enak di sana,” balas Abdul dengan senyum lebar.
Setelah sarapan, para siswa langsung mengikuti apel pagi dan latihan baris-berbaris hingga pukul 10.00 WIB. Meski harus berjemur di bawah sinar matahari, Abdul menyebut pengalaman itu justru membuat tubuhnya terasa lebih sehat.
“Habis sarapan langsung apel pagi sekitar jam 07.00. Baris-berbaris sampai jam 10.00. Iya, panas, tapi sehat,” ungkapnya.
Menjelang siang, peserta didik menerima materi bela negara, kemudian dilanjutkan salat zuhur dan makan siang. Abdul pun kembali menegaskan kepuasannya terhadap menu makan siang yang disajikan.
“Lebih enak makan di sana. Ayam, telur, rolade, nasi, sayur, susu. Kalau di rumah cuma nugget,” katanya sambil tertawa.
Kisah Abdul tidak hanya menggambarkan kedisiplinan dan pola hidup sehat, tapi juga sebuah transformasi pribadi. Ia mengaku awalnya ogah-ogahan mengikuti program tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, ia merasa lebih semangat dan percaya diri.
“Saya enggak pernah kebayang bisa masuk TV. Apalagi karena cerita saya yang awalnya ogah-ogahan malah jadi semangat,” ujarnya.
Kisah Abdul menjadi bukti nyata bahwa pendidikan ala militer yang terstruktur dan disiplin mampu membentuk karakter generasi muda menjadi lebih tangguh, mandiri, dan berkomitmen.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy