
Tangerang Selatan, bisque-mole-706934.hostingersite.com – Penemuan jasad pria berinisial DK alias Devoy di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Senin (27/5/2024) menggemparkan warga setempat. Devoy, yang diketahui merupakan seorang bandar narkoba, tewas mengenaskan setelah bersembunyi dari kejaran polisi.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, mengungkapkan bahwa DK adalah bandar narkoba yang mengendalikan jaringan dari salah satu lapas. “DK adalah bagian dari bandar narkoba,” ujar Bambang saat jumpa pers di Mapolsek Pondok Aren, Rabu (29/5/2024).
Penangkapan terhadap DK dilakukan setelah polisi menangkap Abdul Aziz alias AA, seorang kurir narkoba, di Jalan Puskesmas Pondok Aren pada Sabtu (25/5/2024) malam. AA membawa sabu seberat 50 gram yang diambil dari Cengkareng, Jakarta Barat. Interogasi terhadap AA mengarahkan polisi ke sebuah rumah kosong yang ternyata sering dijadikan tempat pesta narkoba oleh AA, DK, dan beberapa rekan lainnya.
Saat penggerebekan berlangsung, DK yang mengetahui kedatangan polisi, kabur dan bersembunyi di dalam toren air milik tetangganya, Sutrisno (46). Diduga, DK masih dalam pengaruh sabu saat bersembunyi, menyebabkan halusinasi dan ketakutan yang membuatnya mengambil keputusan tersebut.
Pada Senin (27/5/2024) sore, Sutrisno menemukan jasad DK setelah air di kamar mandinya mengeluarkan aroma tidak sedap. “Saya memanjat toren dan melihat ada benda seperti bantal di dalamnya. Setelah dicek lebih lanjut, ternyata itu jasad seorang pria,” kata Sutrisno.
Hasil autopsi sementara dari Rumah Sakit Polri Kramatjati menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh DK. Namun, jasad DK mengalami pembusukan tingkat lanjut dan ditemukan algae di paru-parunya, yang menunjukkan bahwa DK tenggelam dalam keadaan hidup.
Darmiyati, ibu DK, merasa ada kejanggalan dalam kematian anaknya. “Saya melihat luka di lehernya yang seperti bekas cekikan. Anak saya tidak punya musuh,” ungkap Darmiyati. Meskipun demikian, polisi menegaskan bahwa tidak ada tanda kekerasan pada tubuh DK.
Tragedi ini membuat Sutrisno dan keluarganya trauma. Sutrisno berencana mengganti seluruh instalasi pipa dan bak mandi untuk mengantisipasi pencemaran air. Namun, area tersebut masih dipasangi garis polisi sehingga perubahan tersebut belum bisa dilakukan.
Devi Karmawan telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Jaya pada Selasa (28/5/2024).(*)
Penulis: Ani
Editor: Ani