Tolak Gagasan Multi Years Contract, Wakil Ketua DPRD Kaltim Samsun Buka Kartu


bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan rapat Badan Anggaran (Banggar) pada Selasa malam (13/10/2020). Pelaksanaan rapat yang digelar secara tertutup tersebut disebut-sebut sempat berjalan dalam suasana diskusi yang cukup alot.
Baca juga: Pansus RP3KP Buka Partisipasi Publik Dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan
Musababnya, beberapa di antara anggota DPRD menolak konsep Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) yang diusulkan oleh Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kaltim. Salah satu dari wakil rakyat di Karang Paci –sebutan DPRD Kaltim- yang melayangkan penolakan yakni Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun.
Politikus Partai PDI Perjuangan tersebut mengatakan, bahwa pihaknya menolak pengajuan pembangunan sejumlah proyek kontrak yang bersifat jangka panjang. Dia beralasan, karena masih banyak tanggung jawab kewenangan provinsi yang belum terlaksanakan.
“Makanya diminta kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kaltim untuk lebih menekankan (pembangunan berbagai proyek MYC anggarannya harus) dari APBN, karena kewenangannya ada di situ,” ucap Samsun, Selasa (13/10/2020).
Selain itu, Samsun menyebut bahwa Gubernur Kaltim Isran Noor sebelumnya sudah berkomitmen untuk tidak melakukan kegiatan pembangunan dalam bentuk MYC. Di mana hal ini, Samsun menilai cukup kontradiktif sebab kembali diusulkan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Kan enggak ada lagi multi years sekarang dan gubernur kali ini malah yang mengusulkan. Makanya itu yang menjadi masalah dan tidak disepakati oleh kawan-kawan,” sambung Samsun.
Oleh sebab itu, Samsun mengatakan bahwa pihaknya menyarankan Pemprov Kaltim agar mencanangkan kontrak dengan jangka waktu tunggal atau bersifat parsial agar APBD tidak terbebani setiap tahunnya. Apalagi APBD Kaltim tahun 2021 ini disinyalir mengalami penurunan akibat berkurangnya pendapatan daerah imbas pandemi Covid-19.
“Kita enggak tahu di 2022 nanti pasti ada problem lagi (atau enggak, makanya kita perlu ekstra berhati-hati dalam memutuskan untuk menerima usulan proyek pembangunan seperti MYC),” pungkas Samsun. (*)
Penulis: Samuel Gading
Editor: Muhammad Aris