Terlalu Lama Pakai Masker Rawan Penyakit, Ini Cara Mencegahnya


bisque-mole-706934.hostingersite.com – Pemerintah Indonesia mulai menerapkan aturan new normal. Masyarakat pun mulai beraktivitas seperti biasa namun tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan. Salah satu aturan yang paling utama adalah tetap mengenakan masker saat beraktivitas. Permasalahan kesehatan baru pun muncul saat terlalu lama mengenakan masker. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Simak tips berikut ini.
baca juga: Manfaat dan Jenis Kurma yang Ada di Indonesia
Waktu maksimal pemakaian masker berkisar antara tiga sampai empat jam. Hal ini diungkapkan oleh para ahli kesehatan dan dokter. Di luar waktu tersebut, apabila anda masih beraktivitas seperti bekerja di kantor dan aktivitas lainnya, maka disarankan membawa masker cadangan. Sehingga anda dapat mengganti masker setiap empat jam sekali.
“Tubuh kita ini kan sebenarnya mengandung cairan-cairan yang keluar dari rongga pernapasan berupa uap, yang kalau kita menggunakan masker berarti akan tertampung oleh masker. Kalau kita memakai masker yang sudah kita gunakan dalam rentang 4 jam, ada potensi dihinggapi banyaknya bakteri dan juga basil atau virus lainnya,” jelas Hermawan Saputra, Ahli Kesehatan dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (01/06/2020).
Pernyataan Hermawan Saputra tersebut serupa diungkapkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Zubairi Djoerban. “Supaya nyaman dan tidak terlalu mengganggu [kesehatan], empat jam diganti lah,” kata dia kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Hermawan lagi, saran penggantian tersebut berlaku untuk pemakaian masker jenis apapun, baik masker kain, masker bedah ataupun masker N95. Tapi ia pun menuturkan, dalam kondisi tertentu memang tak memungkinkan untuk penggantian.
“Misalnya, langka. Atau, kalau kita cuma punya masker kain satu sedangkan kita ada di ruang publik dan belum bisa pulang untuk mengganti atau mencucinya, berarti ada jeda lebih dari [4 jam] itu pemakaiannya. Itu masih mungkin ditolerir,” kata dia lagi.
Tak cuma masalah jeda penggantian masker. Bagi mereka yang memiliki kerentanan seperti penyakit pernapasan pun harus memperhatikan masalah ini.
Hermawan pun menyarankan bagi yang memiliki kerentanan penyakit, sebisa mungkin untuk tetap berada di rumah. Sehingga intensitas pemakaian masker pun lebih kecil.
“Untuk orang-orang dengan faktor risiko pernapasan, memang pemakaian masker ini akan menghambat laju pernapasan–bagaimana dia menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida–sehingga ada potensi-potensi gangguan sesak,” tutur Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) tersebut.
“Untuk itu pada mereka yang ISPA maskernya harus dipilih yang betul-betul berkualitas dan lebih baik banyak waktu di rumah agar tidak sering-sering menggunakan masker,” tambah Hermawan.
Hal lain yang tak kalah penting dan sudah menjadi bagian dari protokol kesehatan individu adalah pastikan lagi kebersihan tangan setiap kali sebelum dan setelah menyentuh masker–baik sebelum memakai atau setelah melepas. Ingat selalu untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik atau menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer). (*)
Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Yusva Alam