Kabar Politik

Ketimbang Mangkrak, Dewan Minta Rumah Sakit Umum Tipe D Digunakan untuk Isoman

Loading

Ketimbang Mangkrak, Dewan Minta Rumah Sakit Umum Tipe D Digunakan untuk Isoman
Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang. (Dok bisque-mole-706934.hostingersite.com)

Ketimbang mangkrak, Dewan minta Rumah Sakit Umum Tipe D digunakan untuk Isoman. Diketahui rumah sakit tersebut belum beroperasi hingga saat ini lantaran belum dilengkapi alat-alat kesehatan.

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Bontang – Pembangunan Rumah Sakit (RS) Umum tipe D yang berada di Jalan Jendral Ahmad Yani sudah rampung sejak awal tahun 2021, tetapi hingga saat ini belum beroperasi.

Sementara dalam proses pembangunan rumah sakit tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengeluarkan anggaran sebanyak Rp18,9 miliar, di tahun 2019 dikucurkan anggaran sebesar Rp7,3 miliar. Setahun kemudian pemerintah mengalokasikan lagi senilai Rp11,6 miliar lewat APBD 2020.

Melihat hal tersebut, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Bakhtiar Wakkang, pada saat melakukan rapat kerja Komisi II meminta Pemkot Bontang memanfaatkan Rumah Sakit Tipe D sebagai tempat isolasi mandiri (Isoman).

Jasa SMK3 dan ISO

“Bangunan itu sudah rampung kurang lebih enam bulan, kenapa tidak digunakan untuk hal lain, salah satunya sebagai tempat isolasi mandiri untuk warga Bontang yang terpapar,” kata Bakhtiar Wakkang, Rabu (28/7/2021).

Pria yang karib disapa BW itu mengatakan, jika bangunan tersebut tidak digunakan maka bangunan dinilai mangkrak, sebab tidak jelas kegunaannya. Terlebih saat ini sudah banyak masyarakat yang terpapar Covid-19 di Bontang. Dengan memaksimalkan rumah sakit tipe D, kata dia, akan menambah ruang isolasi yang dimiliki Bontang.

Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang Bahauddin menuturkan, rumah sakit tersebut belum beroperasi hingga saat ini lantaran belum dilengkapi alat-alat kesehatan. Sementara, untuk pemanfaatan bangunan tersebut, pihaknya berencana menggunakannya sebagai tempat isolasi mandiri, namun rencana tersebut mendapat penolakan dari warga sekitar.

“Ada masalah sosial di sekitar rumah sakit itu, jadi untuk sementara tidak bisa digunakan sebagai tempat isolasi mandiri,” ujarnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button