PeristiwaTrending

Rencana Perpanjangan Jalur MRT Jakarta ke Tangerang Selatan: Antara Harapan dan Kekhawatiran Warga

Warga Sambut Positif Proyek MRT, Tapi Keluhkan Fasilitas Pendukung

Loading

bisque-mole-706934.hostingersite.com – Rencana perpanjangan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menuju wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) terus menjadi sorotan. Proyek yang digadang-gadang akan mengurai kemacetan ibu kota ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung.

Warga yang tinggal di sekitar Lebak Bulus dan Ciputat menyambut positif rencana ini. Salah satunya Fatur (29), warga Lebak Bulus, yang merasa pembangunan MRT ke arah Tangsel sangat dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan harian, terutama di jalur Ciputat-Pamulang yang kerap padat pada jam sibuk.

“Rencana proyek itu menarik sih, soalnya nanti bisa saja mengurangi kemacetan. Jalur sana tuh sempit banget, kalau bisa pakai MRT ya bisa mengurangi kayaknya,” ujar Fatur saat ditemui di sekitar Stasiun MRT Lebak Bulus Grab.

Dukungan serupa juga disampaikan Raffli (45), warga Sawangan, Depok. Menurutnya, perpanjangan jalur MRT akan membuat akses ke stasiun lebih mudah dan dekat dari rumahnya. Ia berharap tak perlu lagi menempuh perjalanan panjang ke Lebak Bulus hanya untuk naik MRT. Namun, ia menyoroti pentingnya fasilitas parkir yang memadai di stasiun baru nanti.

Jasa SMK3 dan ISO

“Lebih dekat ke stasiun, lebih cepat juga. Tapi biasanya yang jadi kendala itu lahan parkir. Dulu sempat over kapasitas,” ungkap Raffli.

Kekhawatiran Warga yang Terancam Tergusur

Di sisi lain, sebagian warga yang tinggal di dekat jalur MRT yang ada saat ini merasa cemas. Salah satunya adalah Anto (51), pemilik toko mebel di Ciputat. Lokasi tokonya sangat dekat dengan tiang paling ujung jalur MRT di Lebak Bulus, sehingga ia khawatir akan digusur jika proyek diperluas ke selatan.

“Sebenarnya kalau saya pribadi, terus terang keberatan. Soalnya otomatis akan kegusur. Kekhawatirannya cuman itu,” kata Anto.

Menurutnya, kehilangan tempat tinggal mungkin bisa diatasi, tetapi kehilangan lokasi usaha akan menjadi tantangan besar karena harus membangun pasar dari awal.

MRT Jakarta Gandeng Swasta untuk Studi Kelayakan

PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama PT Bumi Serpong Damai Tbk (anak usaha Sinar Mas Land) resmi menandatangani kesepakatan kerja sama dalam menjajaki pembangunan MRT dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangsel. Fokus kerja sama ini adalah pembuatan studi kelayakan (Feasibility Study/FS) yang akan berlangsung selama dua tahun.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antara BUMD dan pihak swasta dalam mengembangkan sistem transportasi perkotaan modern.

“Kajian ini akan membantu pemangku kebijakan membuat kebijakan dan solusi alternatif untuk pengembangan sistem perkeretaapian perkotaan modern nasional,” ujarnya.

Dua Rute Alternatif Sedang Dikaji

Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan mengungkapkan bahwa saat ini sedang dikaji dua alternatif rute terbaik, yaitu melalui Pondok Cabe atau Ciputat dan satu lagi melalui kawasan Bintaro.

Hasil sementara dari PT MRT Jakarta menyebutkan bahwa proyek ini nantinya akan mencakup dua koridor, yakni koridor utara dan koridor selatan. Kajian tersebut akan melibatkan analisis kebutuhan, biaya investasi, biaya operasional, hingga aspek hukum dan kelembagaan.

Rencana perpanjangan jalur MRT Jakarta ke Tangerang Selatan membuka harapan besar untuk solusi kemacetan dan peningkatan mobilitas warga. Namun, di balik peluang tersebut, ada kekhawatiran dari sebagian warga yang terancam kehilangan tempat tinggal dan usaha. Proses studi kelayakan yang sedang berjalan diharapkan dapat menghasilkan solusi terbaik yang mengakomodasi kepentingan semua pihak.(*)

Penulis: Nicky
Editor: Willy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button