Birokrasi

PT D&C Tunggak Pembayaran Ke Perusahaan Lokal, DPRD Bontang Minta Segera Diselesaikan

Loading

PT D&C Tunggak Pembayaran Ke Perusahaan Lokal, DPRD Bontang Minta Segera Diselesaikan
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking saat ditemui media ini terkait kelanjutan masalah PT D&C Engineering. (Rezki Jaya/bisque-mole-706934.hostingersite.com)

PT D&C tunggak pembayaran ke perusahaan lokal, DPRD Bontang minta segera diselesaikan. Diketahui tunggakan tak terjadi di satu perusahaan saja.

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Bontang – Polemik tunggakan pembayaran yang dilakukan PT D&C Engineering yang dialami oleh beberapa perusahaan lokal di Bontang, yakni CV Cahaya Mandiri selaku kontraktor terus berlanjut. Pertemuan dilakukan di ruang rapat DPRD Bontang, Senin (8/3/2021) lalu.

Diketahui dalam pertemuan di ruang rapat DPRD tersebut, PT D&C Engineering sudah setahun terakhir belum melunasi tunggakan kepada CV Cahaya Mandiri senilai Rp513 juta.

Padahal CV Cahaya Mandiri telah lama menyelesaikan seluruh pekerjaan yang ditugaskan. Saat dimediasi oleh Komisi I DPRD, Nur selaku perwakilan PT D&C Engineering mengaku tunggakan akan dilunasi dalam waktu dekat, yakni sebelum Idulfitri 2021.

Jasa SMK3 dan ISO

Rupanya tidak hanya dialami CV Cahaya Mandiri saja. Diketahui, masalah yang sama juga dialami PT Graha Mandala Sakti (GMS). Hal ini diutarakan langsung oleh Direktur Utama PT GMS, Kahar Kalam. Dia mengatakan, sudah dua tahun PT D&C Engineering belum melunasi tunggakannya.

Oleh karena itu, Kahar meminta kepada pemerintah, aparat hukum, dan DPRD Bontang agar ikut menyelesaikan permasalahan ini karena dinilai telah merugikan kontraktor lokal.

“Padahal jika pembayaran lancar, konsekuensinya dapat meningkatkan pajak yang masuk ke kas daerah,” ujarnya, Rabu (10/3/2021) lalu.

Kahar menjelaskan, bila masalah ini tak kunjung tuntas, dia akan mengajak kontraktor lain untuk menghentikan aktivitas PT D&C Engineering.

“Silakan datang ke Kantor PT GMS membawa data tagihannya yang masih tersangkut di PT D&C. Saya yang akan motori. Kita stop aktivitas PT D&C. Dan juga mohon kepada aparat hukum jangan berpikir bahwa kami arogan. Kami meminta hak, karena kewajiban sudah kami berikan seratus persen,” ucap Kahar.

Dia menyebut, kontraktor lokal tidak memerlukan investor nakal yang akan membuat kondisi Bontang menjadi tidak kondusif. Karena dengan kondisi seperti itu, membuat kontraktor atau pengusaha menjadi susah beraktivitas.

Di sisi lain, Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Raking menuturkan, pihaknya akan mendengarkan sekecil apapun permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Raking juga meminta untuk manajemen PT D&C untuk segera membayar tunggakan agar tidak merugikan kontraktor lokal.

“Semoga bisa cepat diselesaikan dengan baik yakni cara duduk bersama,” harap Raking.

Dia menyebutkan, jika permasalahan ini belum juga terselesaikan, Komisi I DPRD akan melakukan peninjauan lapangan ke PT D&C, atau memanggil kembali pihak manajemen yang dapat mengambil keputusan perusahaan untuk bisa langsung mengambil kebijakan.

“Saya berharap persoalan seperti ini tidak terulang lagi. Agar semua pihak tidak dirugikan,” pungkasnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Rachman Wahid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button