
![]()
bisque-mole-706934.hostingersite.com – Direktorat Siber Polda Metro Jaya tengah mendalami situs atau laman yang diakses oleh terduga pelaku atau anak berkonflik dengan hukum (ABH) dalam kasus peledakan di SMAN 72 Jakarta. Langkah ini dilakukan untuk mengungkap sumber informasi yang digunakan pelaku dalam merakit bom yang meledak di lingkungan sekolah tersebut.
“Untuk seluruh media online termasuk juga situs yang diakses atau diikuti oleh anak yang berkonflik dengan hukum saat ini masih dalam proses pendalaman,” ujar Dirresiber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto GM Pasaribu, di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Menurut Roberto, penyidik saat ini sedang melakukan digital forensik terhadap perangkat milik pelaku di laboratorium. Salah satu barang bukti penting yang baru ditemukan adalah satu unit laptop yang sempat tidak berada di tangan pelaku.
“Karena satu buah laptop yang sempat tidak berada di tangan ABH tersebut baru ditemukan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum dan sudah diserahkan pada Minggu (9/11) kemarin kepada kami penyidik di Direktorat Siber,” jelasnya.
Roberto menegaskan bahwa hasil dari pemeriksaan digital tersebut akan mengungkap situs apa saja yang pernah diakses, dipelajari, maupun dibagikan oleh pelaku. “Kami akan memaparkan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi, ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkutan di dalam digital device yang ada,” ujarnya.
Dalam upaya pencegahan, Polda Metro Jaya juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital untuk melakukan pembatasan dan pemblokiran terhadap situs-situs berbahaya yang terindikasi menjadi sumber inspirasi bagi pelaku.
“Untuk semua terkait mengenai website yang sudah termonitor, saat ini kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Komdigi untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran terhadap website-website tersebut,” kata Roberto.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol Henik Maryanto menyebutkan bahwa dari tujuh bom yang disiapkan oleh pelaku, empat di antaranya meledak di lingkungan SMAN 72 Jakarta, sedangkan tiga lainnya berhasil diamankan.
“Jadi dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif dan sudah kita kembalikan ke Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya,” ungkap Henik dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11).
Henik menambahkan, terdapat dua tempat kejadian perkara (TKP) dalam insiden tersebut, yakni di masjid sekolah serta di area bank sampah dan taman baca yang berada di sekitar lokasi.
Polisi terus mendalami motif dan sumber informasi yang digunakan oleh pelaku, sambil memastikan agar kejadian serupa tidak terulang melalui pengawasan ketat terhadap aktivitas digital yang berpotensi berbahaya.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy









