Birokrasi

Pendapatan Daerah Bontang Fluktuatif, 2 Tahun Terakhir Meningkat

Loading

Banner Bapenda Bontang

Pendapatan Daerah Bontang Fluktuatif, 2 Tahun Terakhir Meningkat
Pendapatan Daerah Bontang fluktuatif selama 4 tahun terakhir, Kepala Bapenda Bontang, Sigit Alfian berikan penjelasan. (Rezki Jaya/bisque-mole-706934.hostingersite.com)

Pendapatan daerah Bontang fluktuatif, 2 tahun terakhir meningkat. Terhitung sejak 2016, pendapatan daerah merosot akibat resesi ekonomi di Bontang. Namun sejak 2018 pendapatan mulai meningkat.

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Bontang – Grafik pendapatan daerah di Kota Bontang fluktuatif selama 4 tahun terakhir. Dimulai 2016 dan 2017, Bontang mengalami masa resesi ekonomi. Hingga ditahun berikutnya kondisi kembali stabil bahkan pendapatan daerah meningkat.

Baca juga: Grafik Pendapatan Daerah Kota Bontang 4 Tahun Terakhir

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang Sigit Alfian, saat memberikan materi pada Sosialisasi Pajak Daerah yang diselenggarakan Rabu (18/11/2020) lalu.

Jasa SMK3 dan ISO

Sigit menjelaskan, pada tahun 2016, Bontang memasuki masa resesi ekonomi. Kata dia, sedangkan anggaran 2016 itu disepakati pada tahun 2015 sebelumnya.

“Anggaran 2016 diketok tahun 2015, setelah wali kota masuk. Ternyata anggaran tidak sampai. Kondisi waktu itu mulai masuk resesi, harga batu bara merosot harga minyak juga turun,” jelas Sigit saat memaparkan slide presentasinya.

Dalam data yang dipaparkan Sigit, tertulis Pendapatan Asli Daerah Bontang (PAD) 2016, target yang ingin dicapai bernilai Rp1,321,181,240,977,01. Sementara yang terealisasi hanya Rp1,203,627,285,194.

Memasuki tahun 2017, Sigit menunjukkan grafik target yang menurun. Menurut dia, hal ini disebabkan karena puncak resesi di tahun 2016 lalu. Menurut data yang dipaparkan, PAD ditahun 2017 targetnya Rp1,021,575,672,557,82 di bawah dari tahun 2016. Sementara yang terealisasi Rp1,060,384,834,060,82.

“Tahun 2016 dan 2017 terjadi resesi di Bontang, bahkan gaji kami pun waktu itu ikut turun, tetapi itu semua mulai membaik di tahun berikutnya.” Jelas Sigit.

Lanjut dia, pada tahun 2018, pendapatan daerah Kota Bontang mulai naik. Semua pendapatan sektor perlahan mulai meningkat. Hal ini dibuktikan dengan data yang dipaparkan oleh kepala Bapenda tersebut pada PAD tahun 2018 targetnya bernilai Rp1,190,844,294,643,06. sementara yang terealisasi senilai Rp1,254,365,952,989,24. Nilai ini diatas dari tahun 2016 dan 2017.

Sementara untuk tahun 2019, kata Sigit, tahun tersebut merupakan puncak dari pendapatan Bontang. PAD ditahun 2019 targetnya bernilai Rp1,428,087,425,185. Sementara yang terealisasi Rp1,453,439,783,626,76. Ini merupakan nilai tertinggi dari 4 tahun terakhir.

“Harapan saya walaupun di tahun 2020 ini, terhitung mulai bulan Maret lalu, pandemi Covid-19 masuk di Bontang. Semoga pendapatan di tahun 2020 ini bisa mencapai target yang memuaskan, walau pun di tengah pandemi sampai saat ini,” tutupnya. (*)

Penulis: Rezki Jaya
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button