Corak

Menginspirasi, Nenek Penyapu Jalan Menabung 15 Tahun Demi Kurban Sapi

Loading

Menginspirasi, Nenek Penyapu Jalan Menabung 15 Tahun Demi Kurban Sapi
Nenek Sumiati menyerahkan sapi kepada panitia kurban Langgar Al Nur. (Muhammad Budi Kurniawan/bisque-mole-706934.hostingersite.com)

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Kisah nenek Sumiati patut diacungi jempol. Selama 15 tahun, warga Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) ini menabung sedikit demi sedikit demi membeli sapi untuk berkurban.

Baca juga :Ekonomi Kreatif Samarinda Citra Niaga Meningkat, Erwin Izharuddin Apresiasi Pengusaha Muda

Diusianya renta, Nenek Sumiati tak pernah lelah bekerja. Tak seperti manula kebanyakan yang menikmati masa tua, nenek 71 tahun ini tetap semangat bekerja. Dia mengais pundi-pundi rupiah dari bulir keringat hasil bekerja sebagai penyapu jalan.

Nenek Sumiati merupakan petugas kebersihan jalanan di Bidang Kebersihan dan Pertamanan Kukar medio 1995 hingga saat ini. Sejak 15 tahun terakhir, dia berniat melaksanakan kurban. Akhirnya, hasil tidak akan mengkhianati proses. Pada Idul Adha 1441 Hijriah ini, Nenek Sumiati dapat mewujudkan impiannya yang diidamkan 15 tahun silam, yakni berkurban sapi.

Jasa SMK3 dan ISO

Saat dikunjungi wartawan, Nenek Sumiati tinggal di sebuah kedai berukuran 3×3 meter, di Jalan Ponogoro, Tenggarong. Tepatnya di sekitar di Museum Mulawarman. Nenek yang memiliki 4 anak itu berstatus pekerja honor juga bekerja tak menentu. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk mencari nafkah guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

“Jadi selain bekerja menyapu jalanan, saya juga mengumpulkan barang bekas. Saya sudah 4 tahun buka rombong menjual sembako kecil-kecilan,” terang Nenek Sumiati saat diwawancari bisque-mole-706934.hostingersite.com, Kamis (30/7/20).

Sedikit demi sedikit, kata Nenek Sumiati, dia mengumpulkan tabungan. Bukan berbentuk uang, melainkan emas. Dia berencana jika harganya naik emas miliknya akan dijual untuk membeli sapi.

Selama menabung 15 tahun, Nenek Sumiati berhasil mengumpulkan uang hingga Rp19,1 juta dari hasil kerja keras dan jerih payahnya selama ini. Nenek Sumiati mengungkapkan niatnya menabung untuk bekal dirinya di hari akhir nanti.

“Niat saya berkurban untuk hari akhir nanti, karena bagi saya sudah tidak ada yang dikejar lagi di dunia ini,” ungkapnya.
Tak lama setelah diwawancarai awak media, Nenek Sumiati dikejutkan dengan kedatangan Kapolresta Kukar, AKBP Andreas Susanto Nugroho. Kedatangan rombingan Polresta Kukar ini bertujuan membantu Nenek Sumiati menjemput sapi yang akan dikurbankan ke Langgar Al Nur yang berjarak tak jauh dari tempat tinggalnya.

Sesampainya di tempat perternakan sapi, Nenek Sumiati pun menyebutkan keinginannya kepada kapolres untuk ziarah ke makam Guru Sekumpul di Martapura.

“Insya Allah kami akan kabulkan dan fasilitasi niat nenek untuk melakukan ziarah ke makam Guru Zaini di Martapura,” jelas AKBP Andreas.

Selain itu AKBP Andreas mengatakan, Nenek Sumiati menjadi inspirasi masyarakat. Di balik keterbatasannya, Nenek Sumiati dapat melaksanakan kurban, apalagi di masa pandemi saat ini.
“Semoga apa yang dilakukan Nenek Sumiati dapat kita contoh dan niat baik beliau diterima Allah,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Suci Surya Dewi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button