Trending

Masuk Karantina Wilayah, Samarinda Mulai Tutup Akses Jalan dan Berlakukan Jam Malam

Loading

jam malam
Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang akan mulai memberlakukan jam malam dan penutupan sejumlah akses jalan. (Istimewa)

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan segera menutup beberapa jalur transportasi di Samarinda dan mulai memberlakukan jam malam. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) sebagai tindak lanjut rencana karantina wilayah atas dampak wabah corona.

baca juga: Dukung Karantina Wilayah, IDI Kaltim Ingatkan Pemerintah Siapkan RS Darurat hingga Laboratorium

Rapat itu dilakukan melalui video telekonferensi, Selasa (31/3/20), dan diikuti seluruh unsur Forkopimda di Samarinda, Dandim 0901, Kapolres, Ketua Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Tinggi, Kepala Kemenag,  Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sekretaris Kota, dan Kepala Dinas Kesehatan, serta pejabat setingkat lainnya.

Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan, penutupan beberapa jalan di Samarinda dan pemberlakuan jam malam merupakan salah satu langkah menyelamatkan masyarakat dari wabah virus corona.

Jasa SMK3 dan ISO

“Tidak lockdown, tapi sebatas penutupan jalan dan jam malam, kami juga masih mengkaji jalan mana saja yang nantinya akan kami tutup,” katanya.

Jaang menjelaskan, penutupan ini hanya untuk masyarakat umum. Sedangkan untuk keperluan pangan dan medis atau yang mendesak bisa tetap mendapatkan akses penghubung.

“Yang pasti akan ada penutupan nantinya jalur yang menuju Balikpapan- Samarinda, seperti jalan tol dan jalur lama Loa Janan. Sekda juga sudah menelepon Sekda Balikpapan sekaligus meminta maaf untuk penutupan jalan ke Balikpapan,” jelasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya Jaang, nantinya juga akan ada penutupan jalur laut di beberapa pelabuhan penumpang. Untuk jalur udara,  pembatasannya masih dipertimbangkan. Namun kemungkinan besar akses yang akan dibatasi yakni dari dan menuju Jakarta.

“Nantinya di pelabuhan akan ada dijaga unsur dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan,” katanya.

Sedangkan untuk pelabuhan bongkar muat barang yang ada di daerah Palaran, akan diimbau bahwa anak buah kapal (ABK) tidak diperbolehkan turun ke darat.

“Jadi para ABK harus di atas kapal saja. Untuk pengangkutan peti kemas bisa melalui sistem komputerisasi dan pengangkutan menggunakan crane,” tambahnya.

Terkait jam malam, Jaang menjelaskan, nantinya akan diberlakukan di beberapa jalan-jalan protokol mulai pukul 19.00. “Tidak ada yang boleh keluar termasuk pejabat, kecuali untuk berobat,” tegasnya.

Selain itu, nantinya dalam rangka menghadapi bulan Ramadan, Pemkot Samarinda akan menggerakkan Forum CSR dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

iklan-mahyunadi-MAJU-KUTIM-JAYA

“Untuk menghadapi bulan Ramadan, Pemkot Samarinda sepakat tidak ada membuka pasar Ramadan, tetapi akan dilakukan jualan secara online seperti yang sudah di launching sistem aplikasi  jualan online,” tuturnya.

Dia meminta masyarakat tidak panik dengan adanya sejumlah kebijakan itu. Bagi para penjual, Jaang mengingatkan, agar para pedagang tidak berjualan yang dapat mengundang keramaian.

“Kami mengimbau kepada masyarakat dalam berbelanja kebutuhan di bulan Ramadan untuk menggunakan sistem online atau sistem bungkus bawa pulang,” serunya. (*)

Penulis : Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin

Artikel Terkait

Back to top button