Lagi Asik Pesta Lem di Kebun, Puluhan anak di Samarinda Kocar-kacir Digerebek Warga


bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Sungguh keterlaluan tingkah anak-anak zaman sekarang, di mana semestinya mereka belajar secara darling di masa pandemi saat ini, namun puluhan bocah asal Samarinda ini malah asik pesta lem.
Baca juga: Ribuan Massa Tolak Omnibus Law, Hadi Mulyadi: Akan Kami Sampaikan ke Pemerintah Pusat
Geram dengan tingkah mereka, warga bersama anggota Forum Kemitran Polisi Masyarakat (FKPM) Pelita, langsung mengamankan mereka yang lagi pesta lem di salah satu kebun warga yang berada di Perumahan Pelita 4, Kecamatan Sambutan, Samarinda. Namun sayangnya sebagaian besar anak-anak yang masih di bawah umur ini kabur saat hendak disergap.
“Saat mengamankan sebagian anak-anak kabur, hanya lima anak saja yang kami berhasil kami amankan,” jelas Ketua FKPM, Marno Mukri.
Marno menjelaskan penggerebekan anak-anak itu merupakan tindakan dari laporan warga yang resah dengan tingkah anak-anak tersebut. “Di lokasi ada 20 anak, namun karena jumlah warga yang menggerebek sedikit, ke-15 anak berhasil kabur,” imbuhnya.
Dari kelima anak-anak yang berhasil d amankan merupkaan warga sekitar Perumahan Pelita 4, yakni MA (16), EM (15), MS (16), FD (12), dan IK (10). Dari informasi yang didapatkan bisque-mole-706934.hostingersite.com dari keterangan salah satu anak yang diamankan, uang yang digunakan membeli lem hasil dari menjaga lalu lintas di sekitar Jalan Pelita 4 dan hasil meminta uang dari orang tua mereka.

“Sudah satu tahun yang lalu ngelem, sempat berhenti tapi diajak teman-teman lagi,” jelas MA salah seorang anak yang diamankan warga.
MA menjelaskan dalam sehari bekerja menjaga lalu lintas, ia mampu mengantongi uang sebanyak Rp150 ribu, uang itu lah yang digunakan MA untuk membeli lem. “Saya janji tidak akan mengulanginya lagi pak,” ucap MA sambil menangis di depan warga.
Selanjutnya sebagai efek jerah kelima anak tersebut diberikan hukuman sosial, membersihkan parit lingkungan sekitar, dan juga memanggil kelima orang tua dari anak-anak itu untuk diberikan pengarahan agar tidak mengulangi aksi serupa. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin