
bisque-mole-706934.hostingersite.com – Bulan Ramadan menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah sekaligus mencari peluang usaha tambahan. Hal ini dimanfaatkan oleh Karina Ranau, istri dari aktor Epy Kusnandar, yang kembali menjalankan bisnis jualan takjil di bulan suci ini.
Pasangan ini membuka stand takjil di bazar Ramadan yang berlangsung di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, tepatnya di lobby Mal Kalibata City. Berbeda dengan sang suami yang sibuk dengan jadwal syuting, Karina tampak cekatan mengatur jualannya, dibantu oleh empat pegawai.
Tradisi Berjualan Takjil Sejak 10 Tahun Lalu
Karina mengungkapkan bahwa berjualan makanan sudah menjadi bagian dari kesehariannya sejak menikah dengan Epy Kusnandar. Namun, saat Ramadan, ia memilih fokus menjual takjil karena lebih diminati oleh pembeli.
“Biasanya dagang makanan berat, cuma kalau puasa gini jarang yang beli. Melihat antusiasnya berburu takjil, akhirnya jualan takjil,” ungkap Karina.
Berbagai jenis takjil dijajakan di stand miliknya, mulai dari kolak, gorengan, piscok (pisang cokelat), hingga kue subuh yang menjadi favorit pembeli.
Inovasi Bando QRIS untuk Kemudahan Pembayaran
Menariknya, Karina menciptakan inovasi unik dalam metode pembayarannya. Ia menggunakan bando dengan barcode QRIS di kepalanya, memudahkan pelanggan untuk melakukan pembayaran digital tanpa perlu mencari kode di meja kasir.
“Biar mempermudah orang aja buat bayar. Kalau di baju, kata Kang Epy kurang sopan. Akhirnya bentuk bando seperti ini,” ujar Karina.
Keunikan ini langsung menarik perhatian pengunjung bazar dan viral di media sosial. Karina mengaku, inovasi ini tidak hanya praktis, tetapi juga membantu transaksi lebih cepat dan efisien.
Didukung Penuh oleh Epy Kusnandar
Meskipun tidak selalu berada di stand, Epy Kusnandar tetap aktif membantu usaha istrinya. Karina menceritakan bagaimana suaminya sering membantunya membeli bahan-bahan jualan hingga membantu menyiapkan poster promosi.
“Kang Epy tuh yang selalu mengajarkan aku buat hidup sederhana. Dia nemenin saya ke pasar, buat takjilnya meski sampai ketiduran gitu karena capek abis syuting, dia selalu menemani aku,” jelas Karina.
Epy juga berinisiatif memastikan ketersediaan bahan baku untuk takjil yang dijual Karina.
“Kalau misalnya ada sesuatu yang kurang, sebenarnya bisa nyuruh anak-anak, tapi karena saking dia antusiasnya, dia sendiri yang pergi beli. Pernah dia pulang-pulang bawa kardus buah karena merasa kurang,” tambah Karina.
Omzet Hari Pertama Capai Belasan Juta
Meski penjualan bisa naik turun, Karina mengungkapkan omzet pada hari pertama Ramadan bisa mencapai belasan juta rupiah. Ia bersyukur atas rezeki yang diberikan dan tetap menjalani usahanya dengan penuh semangat.
“Kenapa harus malu? Kami enggak malu, justru Kang Epy lah yang menyemangati aku buat berjualan,” tegasnya.
Dengan inovasi unik dan dukungan penuh dari suami, Karina Ranau membuktikan bahwa berjualan takjil bukan hanya tentang mencari penghasilan tambahan, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan.(*)
Penulis: Nicky
Editor: Willy