Jaga Keutuhan Arsip Statis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bontang dengan Preservasi Arsip


Jaga keutuhan arsip statis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bontang dengan preservasi arsip. Preservasi arsip merupakan kegiatan menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip baik secara fisik maupun informasinya.
bisque-mole-706934.hostingersite.com, Bontang – Salah satu bentuk pengelolaan arsip statis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang yang juga sebagai Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) adalah preservasi arsip.
Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti melalui Kepala Seksi (Kasi) Pengolahan dan Pelayanan Arsip, Eviyanti menjelaskan preservasi arsip merupakan kegiatan menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip baik secara fisik maupun informasinya.
“Untuk jaga keutuhan arsip statis. Karena arsip itu perlu dirawat, apalagi kalau arsip statis itu tidak boleh hilang fisik serta isi arsipnya. Jadi betul-betul dijaga dan dirawat dengan baik,” ucap Eviyanti saat ditemui media ini di ruangannya, Kamis (5/8/2021).
Perempuan yang akrab disapa Evi itu menyebutkan, terdapat tiga cara yang dilakukan pihaknya saat ini dalam merawat arsip. Yakni restorasi, fumigasi serta reproduksi arsip. dengan beberapa hal tersebut memungkinkan merawat arsip di LKD.
Untuk restorasi, dia menjelaskan tim dari arsiparis di LKD yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengelolaan arsip dan pembinaan kearsipan. salah satunya yakni melakukan restorasi arsip ini.
“Restorasi itu seperti merawat arsip yang hampir rusak. Supaya tidak parah kerusakannya. Ini harus ada alat serta keterampilan khusus untuk melakukan restorasi tersebut,” ucapnya.
Selanjutnya fumigasi, yakni perawatan yang rutin setiap tahun diadakan oleh LKD guna membasmi hama yang dapat merusak bentuk fisik dari arsip yang disimpan dalam depot arsip.
“Fumigasi ini melakukan penyemprotan bahan kimia supaya fisiknya arsip itu supaya tidak kena hama. Untuk kegiatan ini belum lama sudah dilakukan pada Juni beberapa waktu lalu,” bebernya.
Yang terakhir yakni reproduksi arsip atau alih media, Evi menjelaskan cara tersebut merupakan upaya LKD untuk membackup arsip statis pada tempat yang berbeda guna antisipasi bencana alam. Sehingga arsip-arsip tersebut tidak rusak bahkan hilang.
“Semisal ada bencana di Bontang, kita sudah memiliki salinan backup arsip di daerah lain. Untuk saat ini kami hanya menyimpan di gedung yang berbeda, tetapi ke depan ada pemencaran di daerah lain untuk antisipasi bencana alam,” pungkasnya. (*)
Penulis: Rezki Jaya
Editor: redaksi