Trending

Hasil Rapid Test, 55 Tenaga Medis RSIB Dinyatakan Negatif Covid-19

Loading

55 tenaga medis
Hasil rapid test terhadap 55 petugas medis RSIB dinyatakan negatid Covid-19. (Istimewa)

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Bontang – Sebanyak 55 tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB) diketahui menjalani rapid test sebagai upaya pencegahan wabah virus corona baru atau Covid-19, Minggu (26/4/20). Hasilnya, semua tenaga medis yang ada di rumah sakit tersebut dinyatakan negatif.

baca juga: Dari 105 Kasus Positif Covid-19 Kalti, 54 Pasien Merupakan Peserta Ijtima Ulama

Hal itu diketahui dari rilis yang disampaikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, saat memberikan updet terbaru perkembangan virus corona, sore tadi.

Baik Juru Bicara (Jubir) Gugus Percepatan, Adi Permana dan Kepala Dinkes Bontang dr Bahauddin, menyampaikan, rapid test tidak hanya dilakukan untuk petugas medis di RSIB, tetapi juga untuk petugas medis yang berada di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Bontang.

Jasa SMK3 dan ISO

“Mereka ini yang berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan kasus baik dengan status OTG, ODP, PDP, maupun terkonfirmasi (positif Covid-19),” demikian sebagaimana dikutip dalam rilisan tersebut.

Atas hal itu dan dalam rangka deteksi dini dan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19, mulai tangal 24 April 2020 dilakukan rapid test terhadap petugas di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kegiatan rapid test dilakukan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan rapid test dan prioritas sasaran rapid test. Sampai dengan tanggal 26 April 2020 didapatkan sejumlah hasil.

“(Ada) 35 orang petugas di fasilitas pelayanan kesehatan hasil rapid test positif, 32 orang di antaranya dikarantina di Hotel Grand Mustika. (Kemudian) dilakukan rapid test terhadap 55 orang petugas di RSIB Yabis, hasilnya semuanya negatif,” demikian disampaikan Dinkes Bontang sebagaimana yang termuat dalam rilisan mereka.

Tujuan pelaksanaan rapid test tersebut, antara lain, diarahkan untuk menegakkan diagnosis. Dengan tujuan mendeteksi antibodi dalam tubuh, sementara itu antibodi dalam tubuh baru terbentuk 6 sampai 7 hari. Jadi, jika infeksi Covid-19 pada tubuh seseorang belum 6 atau 7 hari maka hasilnya akan negatif dan perlu diulang.

“Jika hasilnya negatif dan tanpa keluhan, orang tersebut tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan PHBS,” demikian sebagaimana masih dikutip dalam rilisan.

Terakhir, jika hasil tesnya negatif namun kemudian mengalami gejala, maka ia akan disarankan untuk akses pelayanan kesehatan dan mendapatkan perlakukan sesuai kondisi.

“Apabila hasil rapid tes Covid-19 positif maka ini adalah petunjuk awal, tuntunan bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan metode Swab atau Polymerase Chain Reaction (PCR) dan menjadi dasar menegakan diagnosis atau konfirmasi kasus Covid-19,” tegas Dinkes Bontang dalam rilisannya. (*)

Penulis/Editor: Dirhanuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Back to top button