Dana Covid-19 Kaltim Rp251 Miliar Diklaim Sudah Terserap Rp176 Miliar, Banyak Digunakan di Kesehatan


Dana Covid-19 Kaltim Rp251 Miliar Diklaim Sudah Terserap Rp176 Miliar, Banyak Digunakan di Kesehatan. Dengan serapan dana Covid-19 Kaltim yang sudah 70 persen itu, Pemprov Kaltim berencana mengajukan dana tambahan lewat APBD Perubahan 2021.
bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Pemprov Kaltim berencana akan mengajukan penambahan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) pada pembahasan APBD Perubahan 2021. Penambahan dilakukan karena BTT sebelumnya telah dibelanjakan untuk keperluan penanganan kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Muhammad Sa’bani saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Kamis (12/8/2021). Ia mengatakan, anggaran BTT saat ini kemungkinan sudah habis terpakai, sementara pandemi masih melanda Kaltim.
“Ya, ada kemungkinan menambah BTT. Kami memang mau tambah. Kami hitung, kan ada kebutuhan yang harus kami cover, karena BTT sudah kami belanjakan untuk intensif nakes, keperluan rumah sakit, dan laboratorium kesehatan. Semua itu sudah digunakan. Sementara ada lagi permintaan, jadi nanti kami tambah BTT,” tutur dia.
Disinggung mengenai besaran anggaran BTT yang akan diajukan Pemprov Kaltim, Sa’bani mengaku belum dapat memastikan angkanya. Karena, ada beberapa indikator yang dijadikan barometer untuk mengajukan anggaran BTT tersebut.
“Saya tidak bisa memutuskan. Kami harus melihat usulan permintaan penanggulangan Covid-19. Tentu saja kami harus siapkan untuk biaya emergency dan lain-lain. Karena BTT adalah biaya tidak terduga seperti ada bencana dan keperluan yang sifatnya mendesak. BTT pun tidak bisa dinolkan, itu harus ada. Nanti di perubahan ada yang sudah mendahului, yang kami geser ke nakes,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Ase Daerah (BPKAD) Kaltim, Sa’duddin AK mengungkapkan, saat ini realisasi anggaran Covid-19 telah mencapai 70 persen. Realisasi anggaran tersebut pun terbagi ke beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan rumah sakit daerah.
Dengan rinciannya, yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Rp51,665 miliar, RSUD AW Sjahranie Rp50,793 miliar, RSUD Kanujoso Djatiwibowo Rp46,559 miliar, dan RSJD Atma Husada Mahakam Rp18,837 miliar. Kemudian untuk UPT Laboratorium Kesehatan Rp8,180 miliar. Sehingga dari total anggaran Rp251 miliar telah terserap sebanyak Rp176,035 miliar.
Dalam hal ini, Sa’duddin menjelaskan, bahwa anggaran tersebut tidak diberikan kepada semua OPD, namun hanya kepada OPD teknis yang memerlukan. “Tidak ada anggaran per OPD, adanya anggaran BTT untuk semua OPD yang memerlukan. Jadi kalau OPD memerlukan, bisa mengajukan BTT ke Pemprov Kaltim,” pungkasnya. (*)
Penulis: Devi Nila Sari
Editor: Redaksi bisque-mole-706934.hostingersite.com