Trending

Cegah Wabah Corona, Pemerintah Kaltim Ikut Liburkan Sekolah, Pembelajaran Dialihkan ke Rumah

Loading

wabah corona
Kegiatan belajar di SMK 07 Samarinda tampak lowong setelah keluarnya surat edaran tentang penghentian sementara kegiatan belajar oleh Disdikbud Kaltim. (Muhammad Budi Kurniawan/bisque-mole-706934.hostingersite.com)

bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kaltim, terhitung Senin (16/3/20) hari ini, resmi meliburkan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal itu menyusul kian merebaknya wabah virus corona di sejumlah daerah di Indonesia.

baca juga: Miris, Empat Desa di Batu Ampar Kutim Hidup Tanpa Listrik Selama 28 Tahun

Sebagai gantinya, Pemerintah Kaltim memutuskan mengalihkan kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah setiap pelajar atau dilaksanakan secara online dengan memanfaatkan rumah belajar atau aplikasi belajar yang telah disediakan Disdikbud Kaltim.

Melalui surat edarannya nomor: 421.6/2076/Disdikbud-LA/2020, Disdikbud Kaltim memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di tingkat SMA/SMK dan sederajat. Sebagaimana tertuang dalam surat edaran itu, Disdikbud Kaltim menghentikan belajar mengajar di sekolah selama 14 hari ke depan atau terhitung 16-29 Maret 2020.

Jasa SMK3 dan ISO

Kepada awak media, Sekertaris Disdikbud Kaltim, Djoni Topan mengatakan, peghentian sementara proses belajar di SMA/SMK dilakukan mulai Senin, 16 Maret 2020. Kebijakan itu telah dilayangkan ke setiap sekolah lewat surat edaran resmi dari pihaknya.

“Surat edaran itu berupa pengalihan belajar mengajar di rumah masing-masing siswa, bukan diliburkan atau merumahkan. Namun kegiatan belajarnya dipindahkan di rumah dengan sistem online, dengan melibatkan orangtua,” jelas Djoni.

Sementara itu, salah satu guru di SMK 07 Samarinda, M Agus Kastiyawan mengatakan, dalam penerapan sistem belajar berbasis online ini sendiri, terdapat sedikit masalah. Salah satunya, kurangnya materi yang terdapat di aplikasi online yang disediakan Disdikbud Kaltim.

Selain itu, masalah lain yang juga menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan segera yakni, aplikasi belajar online yang disediakan Disdikbud Kaltim juga kerap terkendala jaringan internet yang memadai. Sehingga pada saat diakses, sedikit sulit.

“Kalau memang harys pembelajaran melalui sistem online, sekolah sudah harus mempersiapkan metode-metode pembelajaran, misalnya mengembangkan psikologis dan rumah belajar berupa aplikasi, walaupun kita tahu aplikasi tersebut materinya masih kurang lengkap,” tutur Agus.

iklan-mahyunadi-MAJU-KUTIM-JAYA

Untuk diketahui, dalam surat ederannya, Disdikbud Kaltim mengimbau kepada setiap sekolah, untuk kegiatan ujian nasional yang sedang berlangsung tetap terus dilakukan sampai ada pemberitauan lebih lanjut. Selain itu, Disdikbud Kaltim juga menganjurkan kepada orangtua murid untuk mengawasi kegiatan anaknya di luar rumah yang sifatnya kurang penting. Termasuk meniadakan kegiatan ekstrakurikuler, perpisahan, study tour dan class metting.

Selain itu, Disdikbud Kaltim juga meminta agar setiap sekolah menggalakan budaya hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Antara lain, dengan menyediakan fasilitas cuci tangan berupa wastafel, sabun, atau hand santinizer. (*)

Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin



Artikel Terkait

Back to top button