Miliki Penyakit Penyerta, Pekerja TA yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia


bisque-mole-706934.hostingersite.com, Bontang – Sejak 16 hari lalu diketahui positif Covid-19, pasien BTG15 menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (3/7/20), di RSUD Taman Husada Bontang.
Baca juga :Pasca OTT KPK Terhadap Bupati Ismunandar, Kantor Bupati Kutim Tampak Sepi
Kasus meninggalnya pasien BTG15 dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang Bahauddin. Dia menyatakan pasien berjenis kelamin laki-laki itu meninggal sekira pukul 08.00 Wita tadi.
Diketahui pasien BTG15 memiliki beberapa penyakit penyerta atau komorbid. Yakni penyakit ginjal dan jantung. Adanya komorbid itulah yang menyebabkan kondisi pasien semakin lemah.
“Iya benar meninggal tadi pagi,” jawabnya saat dihubungi bisque-mole-706934.hostingersite.com.
Kasus BTG15 yang berasal dari Sidoarjo ini akhirnya dimakamkan dengan protokol pemakaman Covid-19 di Bontang Lestari.
Bahauddin menyatakan sekira pukul 12.00 Wita jenazah BTG15 sedang dalam perjalanan menuju pemakaman. Disinggung terkait keluarga pasien, dia menyatakan belum ada konfirmasi lebih lanjut.
“Sampai saat ini belum ada konfirmasi tentang kehadiran (melayat, Red.) keluarganya,” jelas Bahauddin.
Sebagai pengingat, sebelumnya pasien BTG15 dirawat di RS Pupuk Kaltim setelah hasil swab diketahui positif Covid-19 pada 18 Juni lalu. Informasi selanjutnya, kemudian pasien dirujuk ke RSUD Taman Husada Bontang lantaran pernapasan pasien tidak stabil dan dibutuhkan alat bantu ventilator.
Sebelumnya, pasien berusia 54 tahun ini merupakan staf ahli PT NSP yang akan bekerja pada Turn Arround (TA) di Pupuk Kaltim. Didatangkan dari Jawa Timur, pasien sebelumnya menjalani tes swab pada 3 Juni 2020 di RS PHC, Surabaya. Dua hari kemudian hasil swab keluar terkonfirmasi negatif.
Lalu 8 Juni 2020 BTG15 akan berangkat ke Bontang. Menuju bandara, dari rumah BTG15 menggunakan mobil pribadi dengan sopir dan 1 temannya. Menggunakan pesawat Nam Air, BTG15 berangkat pukul 10.00 WIB dan tiba di Bandara AP Pranoto sekira pukul 13.00 Wita bersama dengan kasus BTG14.
BTG15 menuju Bontang menggunakan mobil Pajero fasilitas perusahaan bersama sopir dan 2 orang penumpang lain. Dalam perjalanan pasien singgah di warung Bojonegoro, dekat Bandara AP Pranoto.
Diketahui setiba di Bontang BTG15 melakukan karantina di hotel sesuai protokol Kesehatan. Namun 15 Juni, BTG15 mengeluhkan demam dan sakit kepala sehingga diperiksa dan dirawat inap di RS Pupuk Kaltim. Saat itulah ditetapkan statusnya menjadi Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Kemudian pada 15 Juni 2020 BTG15 kembali melakukan tes swab dan 18 Juni terkonfirmasi positif. Selama dirawat di rumah sakit, awalnya kondisi pasien dinyatakan baik. Hingga akhirnya kondisi pasien memburuk dan dinyatakan meninggal dunia. (*)
Penulis/Editor: Suci Surya Dewi