1.200 Karyawan Pariwisata Kaltim Tak Terima Gaji Selama Pendemik Covid-19


bisque-mole-706934.hostingersite.com, Samarinda – Sudah satu bulannya lamanya sejumlah tempat pariwisata di Kaltim tak beroprasi. Utamanya sejak Pemerintah Kaltim menetapkan status kondisi luar biasa (KLB) virus corona pada 18 Maret 2020 lalu.
baca juga: Pasien Corona di Paser dan Balikpapan Terindikasi Sebagai Transmisi Lokal
Dampak dari pandemik virus corona tersebut, yakni ribuan karyawan yang bekerja di sejumlah tempat pariwista di Kaltim terpaksa dirumahkan dan tanpa adanya gaji bulanan yang mereka terima.
Ketua DPD Perhimpunan Usaha Tempat Rekriasi Indonesia (Putri) Kaltim, Dian Rofita mengatakan, saat ini karayawan mempertanyakan bagaimana nasib mereka ke depannya dalam kondisi saat ini.
“Semenjak arahan pemerintah daerah untuk menutup tempat rekreasi, sama sekali kami tidak ada kegiatan yang bersifat mendatangkan uang atau bisnis, dan sebagian karyawan tidak dipekerjakan sementara waktu,” ungkapnya, Sabtu (14/4/20).
Saat ini data karyawan pariwisata di Samarinda sendiri berjumlah sebanyak 300 orang, dan se-Kaltim berjumlah 1.200 orang. Sejak pandemik corona, mereka semua saat ini tidak melakukan kegiatan apapun.
“Ada yang dirumahkan, dan adapula yang tidak dibayar sama sekali, semenjak kondisi seperti ini, ya sama sekali tidak ada pemasukan. Saat ini kami mengaharapkan kebijakan pemerintah daerah terhadap nasib karayawan yang terdampak Covid-19,” tuturnya.
Para pemilik tempat destinasi wisata di Kaltim, juga sedang dibuat limbung dengan kondisi pandemik corona. “Kami belum bisa menyampaikan solusi kepada karyawan, sebab dari pemerintah daerah pun belum ada memberikan solusi apapun (dengan larangan physical ditancing dan berkerumunan),” imbuhnya.
Dian Rofita bersama dengan pelaku industri pariwisata lain di Kaltim, sedang berupaya mencari bantuan kepada Dinas Pariwisata Kaltim. Di antaranya untuk membicarakan tentang persyaratan penerima bantuan sosial sektor pariwisata adalah organisasi organisasi resmi pariwisata.
“Senin mendatang akan coba kami bicarakan itu. Kami berharap, akan ada solusi yang baik buat industri pariwisata di Kaltim, utamanya bagi para pekerja pariwisata di tengah maslaah corona ini,” katanya.
Dalam mengusulkan bantuan bagi para pekerja pariwisata terdampak Covid-19 ini, diakui dia, kalau beberapa di antara pekerja itu ada yang tidak punya KTP Kaltim. “Makanya, saya sudah mendata semua masalah karyawan untuk kami bisa bicarakan Senin nanti,” tambahnya. (*)
Penulis: Muhammad Budi Kurniawan
Editor: Dirhanuddin